1.
PTSDL
P (Prasyarat penguasaan
materi pelajaran) Prasyarat penguasaan materi pelajaran adalah komponen utama
dari PTSDL. rendah penguasaan materi pelajaran siswa bukan disebabkan karena
kemampuan dasar atau kecerdasan siswa, mungkin disebabkan oleh penguasaan materi
yang menjadi prasyarat untuk menguasai materi selanjutnya. Kesimpulan yang
dapat diambil bahwa pencapaian target minimal penguasaan materi pelajaran
merupakan modal utama peningkatan mutu kegiatan belajar siswa. rendah
penguasaan materi pelajaran siswa bukan disebabkan karena kemampuan dasar atau
kecerdasan siswa, mungkin disebabkan oleh penguasaan materi yang menjadi
prasyarat untuk menguasai materi selanjutnya.
T (Keterampilan belajar) Ada
tujuh keterampilan yaitu : a.Mengatur pelajaran b.Membaca dan mengingat
c.Mengatur waktu belajar d.Mengikuti pelajaran dikelas e.Menggunakan
kepustakaan f.Menulis karya tulis dengan baik g.Mempersiapkan diri untuk ujian.
S (Sarana Belajar) Berfungsi
memudahkan terjadinya proses pembelajaran karena dengan sarana belajar mudah
menarik perhatian siswa, mencegah verbalisme, merangsang tumbuhnya pengertian,
dan berguna multi fungsi. Sarana pembelajaran harus dikelola dengan sistem
manajemen yang meliputi tata ruang, kapasitas ruang, jadwal pemakaian ruang,
tat letak ruanh kelas, kebersihan dan keindahan kelas agar proses belajar dan
pembelajaran menjadinyaman dan menyenangkan.
D (Keadaan Diri Pribadi)
Kondisi diri siswa harus dipertimbangkan dalam merancang materi pembelajaran,
metode dan media pembelajaran , serta pemilihan pendekatan belajar agar tidak
menimbulkan hambatan belajar, melainkan dapat mengambangkan potensi diri siswa.
Hasil yang diharapakan terbentuk pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAKEM).
L (Lingkungan Fisik dan
Sosio-emosional) Lingkungan dapat mempengaruhi dan mengganggu kegiatan belajar
siswa. Lingkungan yang dapat mempengaruhi belajar dapat berupa lingkungan alam,
panas, dingin atau sejuk dan lingkunangan social, tenang ramai sibuk dan
berisik. Guru diharapakan dapat menciptakan lingkungan social yang didalamnya
mewujud suasana keakraban, penerimaan, gembira, rukun dan damai serta
memanfaatkan lingkungan social sebagai sumber belajar, bukan sebaliknya berupa
suasana perselisihan, bersaing tidak sehat, salah menyalahkan, dan cerai berai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar