song

Rabu, 26 Maret 2014

Perkembangan Kemampuan Menulis

A.    Perkembangan Kemampuan Menulis
            Secara umum anak sudah melakukan kegiatan menulis sebelum ia masuk sekolah atau sebelum ia menerima pembelajaran menuis secara formal di sekolah. Hal ini dapat dilihat pada waktu anak melihat alat tulis, secara spontan ia akan menggunakan alat tulis tersebut untuk menulis walaupun yang dibuat anak hanya merupakan coretan yang tidak jelas atau coretan benang kusut. Sejumlah peneliti sudah memberikan uraian berkaitan dengan perkembangan menulis anak pada usia dini, bahwa perkembangan kemampuan menulis terbagi ke dalam beberapa tahap, akan tetapi, tahap-tahapan tersebut tidak dapat dipisahkan secara tegas karena bersifat saling bersentuhan. Tahapan kemampuan menulis anak adalah sebagai berikut:
1.      Tahap mencoret, usia 2,5-3 tahun. Pada tahap ini, kegiatan menulis yang dilakukan anak hanya berbentuk coretan yang tidakmemiliki bentuk hanya menyerupai tarikan garis ke atas dan ke bawah.
2.      Tahap menulis melalui gambar, usia 3-3,5 tahun. Pada masa ini, kegiatan menulis yang dilakukan anak melalui kegiatan menggambar. Hal ini disebabkan karena anak menganggap kegiatan menggambar sama dengan kegiatan menulis dan anak menganggap bahwa dengan membuat gambar berarti ia telah menuliskan pesannya kepada orang lain.
3.      Tahap mnulis melalui membentuk gambar seperti huruf, usia 4 tahun. Pada tahap ini, secara sepintas apa yang digambar anak mnyerupai benty suatu huruf. Akan tetapi, apabila diperhatikan lebih cermat maka yang dibuat anak bukannya hruf akan tetapi suatu kreasi atau gambar.
4.      Tahap menulis dengan membuat huruf yang telah dipelajari, usia 4 tahun. Pada masa ini, anak mulai menuliskan huruf-huruf yang dipelajarinya sesuai dengan urutannya, seperti menuliskan huruf-huruf yang membentuk namanya.
5.      Tahap menulis melalui kegiatan menemukan ejaan, usia 4-5 tahun. Pada tahap ini, anak berusaha menemukan ejaan dan membuat kata dari huruf-huruf yang diejanya. Kegiatan ini dilanjutkan anak dengan kegiatan menulis, yaitu menuliskan huruf yang diejanya menjadi berbagai kata yang diinginkan anak.
6.      Tahap menulis melalui mengeja, usia diatas 5 tahun. Pada masa ini kemampuan menulis anak sudah sama dengan kemampuan menulis orang dewasa.

B.     Faktor Penyebab Kesulitan Menulis

1.      Kesulitan dalam Motorik Halus
Kesulitan dalam bidang motorik halus (fine motor problems) menyebabkan anak tidak dapat menulis dengan benar karena huruf-huruf yang ditulisnya tidak jelas, walaupun anak dapat mengeja huruf dengan baik. Kesulitan dalam bidang ini menyebabkan anak: (1) lambat dalam menulis, (2) menulis huruf atau angka dengan kemiringan yang beragam, (3) tulisan terlalu tebal karena terlalu ditekan atau terlalu tipis karena tekanan tangan pada waktu menulis sangat sedikit.
2.      Kesulitan Persepsi Visual-Motor
Kesulitan dalam bidang persepsi visual-motor menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam menulis seperti: (1) tulisan keluar, kebawah atau ke atas garis, (2) menulis dengan huruf yang terbalik seperti huruf b di tulis d, huruf m ditulis w, angka 6 ditulis 9.
3.      Kesulitan Visual Memory (Visual Memory Problems)
Kesulitan dalam bidang visual memory menyebabkan anak sukar untuk mengingat bentuk huruf yang anak menjadi bahan tulisannya. Hal ini menyababkan anak menjadi lambat dalam melakukan aktivitas menulis.

C.    Asesmen Kesulitan Menulis
            Asesmen Formal
                   Berbagai jenis asesmen formal yang berkaitan dengan kemampuan menulis telah dikembangakn oleh para ahli terkait. Hasil yang diperoleh dari asesmen tesebut dpat digunakan untuk menentukan apakah anak mengalami kesulitan menulis atau tidak. Berbagai alat asesmen terhadap kemampuan menulis dijelaskan pada bagian berikut ini.
1.      Basic School Standard Skill
Alat asesmen ini mengukur kemampuan menulis yang meliputi 9 tugas dalam menulis, yaitu:
·         Menulis dari kiri ke kanan
·         Menggenggam pensil
·         Menulis nama panggilan
·         Menulis huruf sesuai yang diperintahkan
·         Menjiplak kata
·         Menyalin tulisan di papan tulis ke atas kertas
·         Menjaga tulisan tetap dalam garis
·          Menulis nama lengkap
2.      Zanner-Bloser Evaluation Scales
Alat ini ditujukan untuk menilai kemampuan menulis dalam tulisan cetak para siswa kelas 1 dan kelas 2 sekolah dasar dan tulisan miring untuk siswa kelas 2 sampai siswa kelas 8. Dalam prosedur pelaksanaanya, guru menuliskan kata atau kalimat dan anak menyalin tulisan. Selanjutnya guru membandingkan tulisan aanak dengan kriteria yang sudah ditentukan. Kriteria ini ditentukan berdasarkan 6 aspek: formasi huruf, kerapian tulisan secara horizontal, kerapian dan kemiringan huruf, spasi, ketepatan bentuk huruf dan proporsi dan kualitas garis tulisan.
3.      Test of Written Language
Tes ini diperuntukkan pada siswa kelas 3 sampai kelas 8. Kuaitas tulisan anak di skor dengan 0-10. Aspek yang paling dinilai dalam tulisan adalah ketepatan bentuk huruf yang ditulis anak. Dalam prosedur pelaksanaanya, anak diminta menulis secara spontan dan hasil tulisannya dicocokan dengan kriteria kejelasan huruf (legibility).
            Asesmen Informal
                   Asesmen secara informal terhadap kemampuan menulis dapat diakukan oleh guru. Asesmen ini dapat dilakukan dengan mengamati anak pada waktu menulis. Pertanyaan yg diajukan pada waktu mengamati anak menulis adalah sebagai berikut:
·         Apakah anak memegang pensil dalam posisi yang benar dan memudahkan anak untuk menulis ?
·         Apakah posisi kertas yang akan ditulis anak berada pada posisi yang tepat ?
·         Apakah anak duduk dalam posisi yang benar dan cocok untuk melakukan kegiatan menulis ?
·         Apakah anak meletakkan kepalanya teralu dekat atau terlalu jauh dari krtas yang akan ditulisnya ?
·         Apakah anak terlihat cemas pada waktu menulis ?


·         Apakah anak memperlihatkan perilaku negatif pada waktu menulis, misalnya bosan atau mengganggu temannya ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar