song

Rabu, 26 Maret 2014

EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR
Emisi gas buang kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara terbesar pada kota-kota besar di indonesia.Bedasarkan penelitian ternyata emisi gas buang kendaraan bermotor dapat kandungan timbal yang dapat berakibat fatal bagi kesehatan manusia terutama bagi anak-anak dapat menyebabkan anemia dan penurunan intelegensi.
PERMASALAHAN EMISI GAS BUANG KENDERAAN BERMOTOR
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa gas buang hasil dari pembakaran kendaraan mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Oleh 3sebab itu diperlukan alat untuk memonitor gas buang pada kendaraan yang lebih efisien dan mudah  digunakan,sehingga kita bisa selalu memantau kadar gas buang pada kendaraan kita.
LATAR BELAKANG MASALAH EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR
Seiring  bertambahnya jumlah kendaraan bermotor mengakibatkan pencemaran udara juga semakin meningkat. Hal ini menyebabkan kondisi udara tidak sepenuhnya bersih, karena gas buang hasil dari pembakaran kendaraan mengandung  racun yang berbahaya bagi lingkungan, terutama karbon monoksida (CO) dan juga hidrokarbon (HC) yang sangat berbahaya bagi lingkungan.Semakin tingginya angka pencemaran udara di berbagai kota besar di Indonesia saat ini semakin memprihatinkan. Fakta menunjukkan bahwa di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan bahan-bahan pencemar udara seperti PM (Particulate Matter), CO (Carbon Monoxyde), HC (Hidrocarbon), dan O3 (Ozon) kini telah melampaui ambang batas baku mutu udara ambient. Jenis-jenis polutan di atas selain mengurangi kenyamanan secara umum juga berpengaruh buruk pada kesehatan. Peningkatan polutan ditaksir telah meningkatkan biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh masyarakat hingga mencapai 1.7 trilyun rupiah per tahun. Itu hanya dampak akibat pencemar PM, belum lagi bila menghitung jumlah kerugian yang dikeluarkan akibat macet, stress, penurunan IQ anak-anak dan lain sebagainya.Hasil penelitian lebih lanjut mengungkap bahwa kendaraan bermotor merupakan kontributor terbesar yang bertanggung jawab atas menurunnya kualitas udara yang kita hirup. Data menunjukkan bahwa jumlah kendaraan bermotor baik mobil maupun sepeda motor hingga tahun 2005 tercatat telah mencapai angka 35 juta unit, dengan pertumbuhan mencapai 15-20% per tahun. Bisa dibayangkan jumlah pencemar yang 2menjadi beban lingkungan bila pemerintah kita tidak melakukan suatu tindakan preventifuntuk memperbaiki kondisi tersebut.. Pada negara-negara yang memiliki standar emisi gas buang kendaraan yang ketat, ada 5 unsur dalam gas buang kendaraan yang akan diukur yaitu senyawa HC, CO, CO2, O2 dan senyawa NOx. Sedangkan pada negara-negara yang standar emisinya tidak terlalu ketat, hanya mengukur 4 unsur dalam gas buang yaitu senyawa HC, CO, CO2dan O2.Dalam mendukung usaha pelestarian lingkungan hidup, negara-negara di dunia mulai menyadari bahwa gas buang kendaraan merupakan salah satu polutan atau sumber pencemaran udara terbesar, oleh karena itu gas buang kendaraan harus dibuat “sebersih” mungkin agar tidak mencemari udara. Untuk bisa mengetahui kondisi gas buang pada  kendaraan bisa di tes dengan alat uji emisi untuk mengetahui tingkat emisi pada gas buang kendaraan. Namun kebanyakan alat yang ada sangatlah tidak efisien dalam penggunaan karena bentuknya yang besar dan juga dalam penggunaannya, alatuji emisi tidak bisa digunakan dalam kondisi kendaraan sedang beroperasi. Oleh sebab itu diciptakanlah sistem monitoring emisi gas buang pada motor bensin, agar  dapat mengetahui tingkat penataan terhadap nilai ambang batas emisi gas buang, sedangkan melalui perawatan kendaraan bermotor dapat diupayakan untuk menurunkan emisi gas buang kendaraaan bermotor, memperpanjang usia kendaraaan dan menghemat penggunaan bahan bakar, yang pada akirnya dapat mengendalikan pencemaraan udara.

DAMPAK DAN UPAYA PENANGANAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR


Pencemaran udara yang diakibatkan oleh gas emisi motor bakar sangat bahaya jika tidak di tanggulangi dengan baik dan akan berpengaruh pada lingkungan yang memicu pemanasan global dan juga berdampak buruk pada kesehatan manusia .efek buruk terhadap kesehatan terutama paru-paru, ginjal, jantung, sel reproduksi, dan iritasi mata bahkan polusi udara dapat mengakibatkan IQ anak jongkok dan keterlambatan mental akibat sering menghirup karbon hitam (black carbon) yang merupakan partikel emisi yang dikeluarkan knalpot kendaraan. Pencemaran udara disamping berdampak langsung bagi kesehatan manusia/individu, juga berdampak tidak langsung bagi kesehatan. Efek SO2 terhadap vegetasi dikenal dapat menimbulkan pemucatan pada bagian antara tulang atau tepi daun. Emisi oleh Fluor (F),Sulfur Dioksida (SO2) dan Ozon (O3) mengakibatkan gangguan proses asimilasi pada tumbuhan. Pada tanaman sayuran yang terkena/mengandung pencemar Pb yang pada akhirnya me-miliki potensi bahaya kesehatan masyarakat apabila tanaman sa-yuran tersebut di konsumsi oleh manusia. Untuk itu sistem pembuangan emisi pada mesin harus didesain agar meminimalisir terjadinya pencemaran udara .Sistem pembuangan adalah saluran untuk membuang sisa hasil pembakaran pada mesin pembakaran dalam. Sistem pembuangan terdiri dari beberapa komponen, minimal terdiri dari satu pipa pembuangan yang di Indonesia dikenal juga sebagai knalpot yang diadopsi dari bahasa Belanda atau saringan suara. Desain saluran pembuangan dirancang untuk menyalurkan gas hasil pembakaran mesin ketempat yang aman bagi pengguna mesin. Gas hasil pembakaran umumnya panas, untuk itu saluran pembuangan harus tahan panas dan cepat melepaskan panas. Saluran pembuangan tidak boleh melewati atau berdekatan dengan material yang mudah terbakar atau mudah rusak karena panas. Meskipun tampak sederhana, desain sistem pembuangan cukup berpengaruh terhadap performa mesin. Salah satu upaya untuk mengurangi jumlah emisi gas buang kendaraan bermotor adalah dengan penggunaan filter knalpot yang dipasang pada setiap kendaraan bermotor. Untuk saat ini sudah banyak bahan yang sudah terbukti memiliki kemampuan untuk mereduksi emisi gas buang kendaraan. Jenis material pereduksi emisi gas buang kendaraan bermotor ini sangat bervariasi, ada yang berasal dari logam, keramik dan komposit. Secara prinsip bahwa material penyusun filter gas emisi kendaraan yang dapat berfungsi untuk mereduksi emisi gas buang yang berupa Katalis yang merupakan suatu zat yang mempengaruhi kecepatan reaksi tetapi tidak dikonsumsi dalam reaksi dan tidak mempengaruhi kesetimbangan kimia pada akhir reaksi. Akhir-akhir ini katalis juga digunakan untuk menangani masalah polusi udara, terutama untuk mengurangi emisi gas karbon monoksida pada kendaraan bermotor. Bahan–bahan yang dapat digunakan sebagai katalis adalah menggunakan logam–logam mulia antara lain platinum, rhodium dan palladium.Sebagai bahan alternatif dapat juga digunakan material substrat logam tembaga (Cu), kuningan (CuZn) dan tembaga chrom (CuCr) untuk menggantikan bahan katalis tersebut.Absorber diartikan sebagai penyerap gas-gas yang berbahaya dari emisi kendaraan bermotor. Material-material yang memiliki kekuatan untuk menyerap gas emisi kendaraan bermotor adalah zeolit, arang karbon, dll. Dalam perencanaan filter gas emisi kendaraan dapat digabungkan atau dipadukan antara katalis dengan absorber untuk dapat mengoptimalkan pereduksinya. Pemasangan filter gas emisi kendaraan ini dapat diletakkan di dalam knalpot atau exhaust manifold.

1 komentar: