1.
Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari
kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah
satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya
terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa
latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak
terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu
kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk
individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga
dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur
tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi
maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur
jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga
dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki
keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari
sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor
genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor
keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri
fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik
dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor
fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik
yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan
sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi
sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman,
dan kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas
dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki
kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan
faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut Nursid
Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang
merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis)
yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap
pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat
rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip)
ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.
2.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya
manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga
diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama
dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia
akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup
sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia
lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang
lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan,
bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma
sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu
penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila
ia hidup di tengah-tengah manusia.
3.
Manusia sebagai Makhluk yang Berhubungan
dengan Lingkungan Hidup
Berkenan hubungan
antara manusia dengan alam, paling tidak ada tiga paham, yaitu paham
determinisme, paham posibilisme, dan paham optimisme teknologi. Kehidupan
manusia tidak dapat dipisahkan darilingkungannya. Baik lingkungan alam
maupunlingkungan sosial. Kita bernapas memerlukanudara dari lingkungan sekitar.
Ada
3 paham yang berkenaan hubungan antaramanusia dengan alam, yaitu:
a.
Paham determinasi
b.
Paham posibilitas
c.
Paham optimis teknologi
4. Masyarakat
Dan Ciri-Cirinya
Menurut Krech, ciri-ciri masyarakat
adalah:
a.
kumpulan orang.
b.
sudah terbentuk dengan lama.
c.
sudah memiliki system social atau
struktursosial tersendiri.
d. memiliki
kepercayaan, sikap dan perilaku yangdimiliki bersama
Menurut Crutchfield dan Ballachey
(1975), ciri-ciri masyarakat adalah:
a.
kolektivitas interaksi manusia
yangterorganisasi.
b.
kegiatannya terarah pada sejumlah
tujuanyang sama.
c.
memiliki kecenderungan untuk
memilikikeyakinan, sikap, dan bentuk yang sama
5. Masyarakat Setempat (Community)
Community adalah bagian masyarakat
yangbertempat tinggal disuatu wilayah denganbatas-batas tertentu dimana faktor
utamayang menjadi dasarnya adalah interaksi yanglebih besar diantara
anggota, dibandingkandengan interaksi dengan penduduk di luarbatas
wilayahnya yang ditandai oleh suatuderajat hubungan sosial tertentu.
Dasar-dasar
community adalah :
a.
Lokalitas atau adanya wilayah.
b. Perasaan
saling ketergantungan atau salingmembutuhkan.
Setiap
community memiliki unsur-unsur sbb, yaitu:
a.
Seperasaan
b.
Sepenanggungan
c. Saling
memerlukan
6. Masyarakat
Desa Dan Kota
Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat
kotadan desa memiliki perhatian yang berbeda,khususnya terhadap perhatian keperluanhidup.
Di desa, yang diutamakan adalahperhatian khusus terhadap keperluan
pokok,fungsi-fungsi yang lain diabaikan. Lain denganpandangan orang kota,
mereka melihat selainkebutuhan pokok, mereka melihat selainkebutuhan
pokok, pandangan sekitarnyasangat mereka perhatikan
Ciri-ciri
Masyarakat Kota
a.
Kehidupan keagamaan berkurang bika
dibandingkan dengan kehidupan agamadi desa.
b.
Orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa bergantungpada orang lain.
c.
Pembagian kerja diantara warga kota jug
lebih tegas dan punya batas-batasnyata.
d.
Dikota tinggal orang-orang dengan aneka
warna latar belakang sosial,pendidikan, yang menyebabkan individu dapat
memperdalam suatu bidangkehidupan.
e.
Khusus warga kota tidak mungkin hidup
sendiri.
f.
Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan
juga lebih banyak/ lebihbervariatif dibandingkan di desa.
g.
Pikiran rasional umumnya dianut
masyarakat kota.
h.
Jalan kehidupan yang cepat di kota
mengakibatkan pentingnya faktor waktu.
i.
Perubahan sosial tampak nyata di kota,
karena kota terbuka dalam menerimapengaruh dari luar.
Ciri-ciri Masyarakat
Desa
a.
Lingkungan dan Orientasi Terhadap Alam
b.
Dalam Segi Pekerjaan/Mata Pencaharian
c.
Ukuran Komunitas
d.
Kepadatan Penduduknya
e.
Diferensiasi Sosial
f.
Pelapisan Sosial
g.
Pengawasan Sosial
h. Pola
Kepemimpinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar