song

Rabu, 26 Maret 2014

Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial



1.      Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.
2.      Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
3.      Manusia sebagai Makhluk yang Berhubungan dengan Lingkungan Hidup
Berkenan hubungan antara manusia dengan alam, paling tidak ada tiga paham, yaitu paham determinisme, paham posibilisme, dan paham optimisme teknologi. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan darilingkungannya. Baik lingkungan alam maupunlingkungan sosial. Kita bernapas memerlukanudara dari lingkungan sekitar.

Ada 3 paham yang berkenaan hubungan antaramanusia dengan alam, yaitu:
a.       Paham determinasi
b.      Paham posibilitas
c.       Paham optimis teknologi

4.      Masyarakat Dan Ciri-Cirinya                 
Menurut Krech, ciri-ciri masyarakat adalah:
a.       kumpulan orang.
b.      sudah terbentuk dengan lama.
c.       sudah memiliki system social atau struktursosial tersendiri.
d.      memiliki kepercayaan, sikap dan perilaku yangdimiliki bersama
Menurut Crutchfield dan Ballachey (1975), ciri-ciri masyarakat adalah:
a.       kolektivitas interaksi manusia yangterorganisasi.
b.      kegiatannya terarah pada sejumlah tujuanyang sama.
c.       memiliki kecenderungan untuk memilikikeyakinan, sikap, dan bentuk yang sama

5.      Masyarakat Setempat (Community)
Community adalah bagian masyarakat yangbertempat tinggal disuatu wilayah denganbatas-batas tertentu dimana faktor utamayang menjadi dasarnya adalah interaksi yanglebih besar diantara anggota, dibandingkandengan interaksi dengan penduduk di luarbatas wilayahnya yang ditandai oleh suatuderajat hubungan sosial tertentu.
Dasar-dasar community adalah :
a.       Lokalitas atau adanya wilayah.
b.      Perasaan saling ketergantungan atau salingmembutuhkan.
Setiap community memiliki unsur-unsur sbb, yaitu:
a.       Seperasaan
b.      Sepenanggungan
c.       Saling memerlukan

6.      Masyarakat Desa Dan Kota
Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat kotadan desa memiliki perhatian yang berbeda,khususnya terhadap perhatian keperluanhidup. Di desa, yang diutamakan adalahperhatian khusus terhadap keperluan pokok,fungsi-fungsi yang lain diabaikan. Lain denganpandangan orang kota, mereka melihat selainkebutuhan pokok, mereka melihat selainkebutuhan pokok, pandangan sekitarnyasangat mereka perhatikan
Ciri-ciri Masyarakat Kota
a.       Kehidupan keagamaan berkurang bika dibandingkan dengan kehidupan agamadi desa.
b.      Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantungpada orang lain.
c.       Pembagian kerja diantara warga kota jug lebih tegas dan punya batas-batasnyata.
d.      Dikota tinggal orang-orang dengan aneka warna latar belakang sosial,pendidikan, yang menyebabkan individu dapat memperdalam suatu bidangkehidupan.
e.       Khusus warga kota tidak mungkin hidup sendiri.
f.       Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak/ lebihbervariatif dibandingkan di desa.
g.      Pikiran rasional umumnya dianut masyarakat kota.
h.      Jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu.
i.        Perubahan sosial tampak nyata di kota, karena kota terbuka dalam menerimapengaruh dari luar. 
Ciri-ciri Masyarakat Desa
a.       Lingkungan dan Orientasi Terhadap Alam
b.      Dalam Segi Pekerjaan/Mata Pencaharian
c.       Ukuran Komunitas
d.      Kepadatan Penduduknya
e.       Diferensiasi Sosial
f.       Pelapisan Sosial
g.      Pengawasan Sosial

h.      Pola Kepemimpinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar