A.
Pengertian
Budaya dan Kebudayaan
1.
Pengertian
Budaya
Budaya
secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti
mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang.Menurut Soerjanto Poespowardojo
1993 Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan
cara belajar.
Budaya berasal
dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kataculture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
2.
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan Berasal Dari Kata Sansekerta “BUDDHAYAH “ , yang
merupakan bentuk jamak dari kata “BUDDHI” yang berarti budi atau akal. Dengan
demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan
budhi atau akal”
Culture, merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan
kebudayaan, berasal dari kata latin “colere” yang berarti mengolah atau
mengerjakan (Mengolah tanah atau bertani). Dari asal arti tersebut yaitu
“colere” kemudian “culture” diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia
untuk mengolah dan merubah alam.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu
adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang
kemudian disebut sebagaisuperorganic, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian, nilai, norma,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
B.
Fungsi
Akal Budi Bagi Manusia
Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat alami yang
dimiliki manusia.Berpikir adalah perbuatan operasional yang
mendorong untuk berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia.Fungsi
akal adalah untuk berpikir. Kemampuan pikir manusia berfungsi utk mengingat
kembali apa yangg telah diketahui sebagai tugas dasarnya, kemudian
membentuk konsep-konsep untuk memecahkan masalah-masalah , dan
akhirnya membentuk tingkah laku.
C.
Manusia
Sebagai Pencipta dan Penggunaan Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan
hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya
ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali olehakal pikiran sehingga
mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di
muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi,
perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia
bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan
kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah
produk kebudayaan.
Dengankata lain, kebudayaan ada karena
manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang
diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendudukungnya. Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia.
Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki
peran sebagai:
1. Suatu
hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2. Wadah
untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain
3. Sebagai
pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda
manusia dan binatang
5. Petunjuk-petunjuk
tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan
6. Pengatur
agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan
menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain
7. Sebagai
modal dasar pembangunan.
D.
Memanusiakan
Manusia Melalui Pemahaman Konsep-Konsep Dasar Manusia
Manusia tidak hanya sebatas menjadi
homo,tetapi harus meningkatkan diri menjadi human.Manusia harus memiliki
prinsip,nilai,dan rasa kemanusiaan yng melekat pada diri nya.Manusia memiliki
akal budi yang bisa memunculkan rasa atau prikemanusiaan. Prikemanusiaan inilah
yang mendorong prilaku baik sebagai manusia. Memanusiakan manusia berarti
perilaku manusia untuk senantisa menghargai dan menghormati harkat &
derajat manusia lainnya.Memanusiakan manusia adalah tidak menindas sesama,tidak
menghardik,tidak bersifat kasar,tidak menyakiti,dan prilaku-prilaku lainnya.
Memanusiakan manusia berarti memanusiakan
antarsesama,memanusiakan manusia menguntungkan bagi diri sendiri dan orang
lain.Bagi diri sendiri menunjukan harga diri dan nilai luhur pribadinya sebagai
manusia,bagi orang lain memberikan rasa percaya,hormat,kedamain,dan
kesejahteraan hidup.Sebaliknya,sikap tidak manusiawi terhadap manusia lain
hanya akan merendah kan harga diri dan martabatnya sebagai manusia yang
sesungguhnya makhluk mulia.sedangkan bagi orang lain sebagai korban tindakan
yang tidak manusiawi dan menciptakan penderitaan,kesusahan,ketakutan,maupun
rasa dendam.
A.
Proses
Pembudayaan Manusia Dan Perubahan Kebudayaan.
Proses Belajar Budaya :
Proses Internalisasi Manusia terlahir
dengan potensi bawaan; perasaan, hasrat, nafsu, emosi, dan seterusnya.
Sepanjang kehidupan (dari lahir sampai mati) manusia menanamkan dalam
kepribadiannya hal-hal yang diperlukan dalam kehidupan. Individu berusaha
memenuhi hasrat dan motivasi dalam dirinya; beradaptasi, belajar dari alam dan
lingkungan sosial dan budayanya.
Proses Sosialisasi
Individu belajar pola-pola tindakan dalam
interaksi dengan sesama, dari individu yang menduduki aneka peranan sosial.
Sosialisasi berarti proses belajar anggota masyarakat untuk mengenal dan
menghayati kebudayaan masyarakat di lingkungannya.
Proses Enkulturasi
Individu mempelajari dan menyesesuaikan
alam pikiran dan sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma, dan
peraturan-peratruran dalam kebudayaannya. Kalau pada awal meniru, sesuai dengan
perkembangan kehidupan, ‘membaca’, menghayati, hingga menjadi pola tindakan.
Perubahan Kebudayaan
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa
kebudayaan mengalami perkembangan (dinamis) sesuai dengan perkembangan manusia
itu sendiri, oleh sebab itu tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Dengan
demikian, kebudayaan akan mengalami perubahan. Adalima penyebab terjadi perubahan kebudayaan yaitu:
a. Perubahan
lingkungan alam
b. Perubahan
yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain
c. Perubahan
karena adanya penemuan (discovery)
d. Perubahan
yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen
kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain.
e. Perubahan
yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan
mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam
pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.
Namun, perubahan kebudayaan sebagai hasil
cipta, karsa dan rasa manusia adalah tentu saja perubahan yang memberi nilai
manfaat bagi manusia dan kemanusian, bukan sebaliknya yaitu yang akan
memusnakan manusia sebagai pencipta kebudayaan tersebut.
B. Problematika Kebudayaan Bagi
Kehidupan Manusia.
Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan
juga mengalami beberapa problematika atau masalah masalah yang cukup jelas
yaitu :
a. Hambatan
budaya yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
b. Hambatan
budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi.
c. Hambatan
budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
d. Masyarakat
terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya.
e. Sikap
Tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru
f. Mengagung-agungkan
kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku bangsa lainnya
atau lebih dikenal dengan paham Etnosentrisme.
g. Perkembangan
Iptek sebagai hasil dari kebudayaan.